THE 7TH CILS INTERNATIONAL CONFERENCE ON MARITIME AFFAIRS (en-GB)

12 October 2016

Dalam rangka lustrum Fakultas Hukum Universitas Andalas yang ke-XIII, Fakultas Hukum Universitas Andalas bekerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Indonesia menggelar The 7th CILS International Conference on Maritime Affairs di Padang pada tanggal 3 sampai dengan 5 Oktober 2016.Konferensi ini merupakan konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh The Center of International Law Studies(CILS) Fakultas Hukum Universitas Indonesia bekerjasama dengan Fakultas Hukum di daerah lain di Indonesia yang membahas tema-tema dari cabang disiplin Ilmu Hukum Internasional.

Dijadikannya Universitas Andalas sebagai tuan rumah dinilai sangat tepat, mengingat kota Padang dan Sumatera Barat pada Umumnya merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi laut yang sangat besar di antaranya Sumberdaya Perikanan,Pariwisata,dan Pelabuhan sebagai  Pintu Masuk Barang dan Jasa dari jalur laut di Pesisir Barat Sumatera.Sumatera Barat setidaknya memiliki 6 Kota/Kabupaten yang memiliki wilayah Pesisir di antaranya ; Kabupaten Pesisir Selatan,Kota Padang,Kabupaten Padang Pariaman,Kota Pariaman,Kabupaten Agam,dan Kabupaten Pasaman Barat, serta satu buah Kabupaten Mentawai yang berbentuk Gugusan Kepulauan.

Konferensi kali ini membahas tema besar Kemaritiman dengan Sub tema ; 1)Maritime Security,2)Marine Environment,3)Maritime Connectivity,4)Marine Resources,dan 5)General Topic.Latar belakang diadakannya konferensi ini adalah urgennya perhatian dunia Internasional terhadap aspek Maritim, hal ini terjadi dikarenakan lebih dari 80% transportasi barang-barang dalam perdagangan internasional dilakukan melalui jalur laut di samping itu salah satu dari permasalahan kemaritiman adalah tentang lingkungan laut,kemanan laut,eksplorasi Sumberdaya Alam di Laut dan lain-lain.Namun pada kenyataannya Laut relatif belum benar-benar dijadikan  perhatian khusus oleh negara-negara terutama Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan 2/3 dari luas wilayahnya merupakan perairan sekaligus memiliki posisi strategis dalam jalur pelayaran dunia dibuktikan dengan Selat Malaka,diapit oleh dua samudera dan dua Benua dengan intensitas Ekspor-Impor yang besar yaitu Benua Australia dan Benua Asia dengan Republik Rakyat Tiongkok dan Jepang serta negara-negara Eropa dan Amerika Serikat yang dewasa ini dianggap sebagai Main Actors dalam perdagangan Internasional.

Dalam sambutan sekaligus Pembukaan yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Barat Prof.,DR.H.Irwan Prayitno,S.Psi,M.Sc pada tanggal 3 Oktober 2016 berpesan kepada para audien, bahwasanya penting untuk mempromosikan dan mengutamakan produk hasil laut dalam negeri terutama yang berasal dari Sumatera Barat berupa kuliner berbahan baku ikan dan lain-lain.Pembukaan ini dilaksanaan di gedung Convention Hall Universitas Andalas dan dibuka secara simbolis dengan pemukulan gong oleh Gubernur Sumatera Barat yang didampingi oleh Rektor Unand,Dekan Fakultas Hukum Unand,dan juga Prof.Hikmahanto Juwana,Ph.D selaku perwakilan dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia.Pada malam harinya rangkaian acara dilanjutkan dengan jamuan makan malam oleh Gubernur Sumatera Barat di Aula Gubernuran yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat,Peserta Konferensi,dan para tamu undangan.

Konferensi kali ini dihadiri oleh 65 peserta Call Paper dari beberapa Universitas di Indonesia dan peserta dari luar negeri di antaranya Sri Lanka,Swiss,Belanda,dan Bahrain.Sebagai pembicara dari Konferensi ini adalah Ferry Adamhar dari Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kementrian Luar Negeri selaku Keynote Speech,Prof. Melda Kamil Ariadno,S.H,LL.M,Ph.D,Basilio Dias Araujo,Prof.Simon Butt,dan Dr.Ferdi,SH,MH dari Fakultas Hukum Universitas Andalas.Penutupan dilakukan di Convention Hall oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas Prof.,DR. Zainul Daulay,SH.,MH pada tanggal 4 Oktober 2016.(AH)

Read 857 times