Ditulis Oleh : Ilhamdi Putra, SH., MHDiterbitkan Oleh : langgam.id / 25 Mei 2024 Tarikh 21 Mei 1998 menghimpun banyak hal. Mulai dari doktrin Ibuisme di bawah kangkang negara patriarki (Suryakusuma, 2004 & 2010), ingatan buruk kejahatan kemanusiaan, syahwat kekuasaan yang khianat di atas dalih stabilitas keamanan nasional, gairah pembangunan yang sentralistik, hingga ingatan kolektivisme, ledakan perlawanan, tumbangnya tiga dekade kediktatoran dan dikunci dengan kemenangan demokrasi atas despotisme. Secara kolektif seluruhnya dijahit dalam ingatan: Reformasi. Sejauh ingatan menjemput ke belakang, secara proporsional, Reformasi bukanlah sebuah peristiwa tunggal. Reformasi hanyalah seutas ujung dari sebuah akhir dan secara paradoks juga menjadi pangkal…